Tinjau Gereja, Bupati Pastikan Peringatan Natal Kondusif dan Sesuai Prokes

oleh -165 views

Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto memastikan peringatan Natal tahun 2021ini berjalan lancar dan aman, tanpa persoalan. Ia menyebut, gereja-gereja di Pati telah mengatur penerapan protokol kesehatan.

Adapun bersama jajaran Forkopimda dan perwakilan dari Polda Jawa Tengah, pihaknya telah memonitor langsung pelaksanaan ibadah misa malam Natal di Gereja Katolik Santo Yusuf.

“Saya tinjau di Santo Yusuf, misa berjalan lancar. Menaati protokol kesehatan. Mestinya jumlah jemaat yang hadir cukup banyak, dibagi dalam beberapa sesi,” kata dia, Jumat (24/12/2021) malam.

Sedangkan gereja lainnya juga telah mengatur pelaksanaan ibadah sesuai kapasitas tempat. Ada yang 50 persen jemaat yang hadir langsung, ada yang 75 persen sebab yang terpenting taat prokes.

Dia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak mengadakan keramaian pada malam tahun baru 2022 nanti.

“Kami tegas, tidak ada perayaan. Adapun kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul sesuai prokes, paling malam sampai jam 21.00 atau 22.00. Lebih dari itu kami suruh pulang. Lebih baik berkumpul dengan keluarga. Lagipula alun-alun juga kami tutup sejak jelang tahun baru,” kata Haryanto.

Pendeta Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Winong, Didik Hartono, juga menegaskan bahwa pihaknya memperhatikan imbauan pemerintah terkait protokol kesehatan.

“Kami tidak adakan perayaan dalam artian acara ramai-ramai. Kami lebih pada ibadah. Masa Raya Natal hanya kami isi dengan ibadah-ibadah. Sejak minggu adven pertama sampai keempat, kami sekadar ibadah. Tidak kami adakan perayaan,” ungkap dia.

Jika ada perayaan, lanjut Pendeta Didik, biasanya pihaknya mengundang masyarakat sekitar dan perangkat desa.

“Karena pandemi, kami masih menahan diri untuk tidak perayaan. Jadi cukup internal, hanya jemaat saja. Kami sudah sampaikan pada jemaat juga agar tetap patuhi prokes,” ungkap dia.

Pihaknya juga menyediakan perlengkapan pendukung prokes. Selain itu juga mengatur tempat duduk. Kapasitas gereja bisa menampung 200-an jemaat. Namun ibadah Natal hanya dihadiri sekira 90 jemaat.

“Kami bersyukur balkon gereja kami sudah bisa dipakai. Jadi kalau normal, atas dan bawah bisa muat 200-an orang. Walaupun aturannya bisa 75 persen jemaat yang hadir. Kami hanya di kisaran 80-90 orang. Sehingga sekali ibadah pun dimungkinkan. Lagipula kami juga streaming (siarkan ibadah secara daring),” pungkasnya. (Er)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *