Seputarmuria.com, PATI – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten menggelar penelusuran arsip perjuangan rakyat Pati di masa revolusi tahun 1945-1949, Selasa (10/12/2019).
Dalam kegiatan tersebut, DisArpus menghadirkan Dosen Sejarah, perwakilan sekolah, dan juga sejarawan.
Kegiatan penggalian itu sejatinya sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Kegiatan terus dilakukan lantaran, Kabupaten Pati secara serius ingin menggali lebih dalam terkait para pejuang di waktu lampau itu. Namun yang menjadi kendala yakni untuk mendapatkan sumber.
Kepala dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pati Suwanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan penggalian hingga ke perpusnas, museum ABRI di Bandung dan Jakarta, kemudian hingga ke Jogja. Hal itu lantaran memang sangat sulit mencari referensi.
“Hanya beberapa yang ditulis. Barang kali dengan adanya kegiatan ini nantinya apa yang sudah ditulis menjadi lebih lengkap. Bisa dijadikan arsip dan sumber, dan bahan pengembangan lebih lanjut,” jelasnya.
Terkait minimnya referensi, lanjut Suwanto, karena Kabupaten Pati kekurangan bahkan tidak mempunyai museum dan perpustakaaan yang mengoleksi apa yang telah diperjuangkan nenek moyang dahulunya.
Ia menyebut, hal ini terjadi lantaran semua arsip sengaja dibuang oleh Belanda agar seolah tidak punya sejarah.
“Di Pati sumber ada dua orang. Tentu yang terlibat langsung dalam perjuangan selama tahun 45 hingga 49. Nantinya akan dijadikan catatan sejarah dan akan kita komparasikan dengan catatan yang ada,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dari hasil akhir yang telah dikemas, diwacanakan akan menjadi muatan lokal di Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena, selain memberikan informasi, diharapkan ada masukan untuk melengkapi dan membenarkan yang belum 100 % kebenarannya. (Er)
