Seputarmuria.com, PATI — Kurang lebih 40an % perpustakaan desa di Kabupaten Pati hingga tahun 2024 ini masih tergolong minim literasi. Hingga saat ini tercatat baru ada 235 perpustakaan desa.
Sebab, pemerintah kabupaten telah memberikan kelonggaran penggunaan dana desa untuk membuat dan mengelola perpustakaan desa.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pati Suwanto menyebut bahwa telah mendorong agar para kepala desa mampu menyediakan perpustakaan di setiap desanya.
“Namun demikian, kesadaran pentingnya perpustakaan untuk mendongkrak literasi masyarakat masih rendah. Masih banyak yang enggan memikirkan perpustakaan karena dianggap tidak terlalu penting,” ungkapnya.
Semestinya, perpustakaan menjadi tempat untuk tumbuhnya literasi masyrakat, dimana hingga saat ini literasi masyarakat di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara Asia lainnya.
“Kita sudah mendorong melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades), namun belum banyak yang tergerak untuk perpustakaan. Padahal ini mudah, juga sudah bisa pakai dana desa”, pungkasnya.
Pihaknya menegaskan, untuk membuat perpustakaan desa, hanya perlu menyediakan ruangan, rak buku beserta bukunya. Area balai desa pun sebenarnya bisa dimanfaatkan. (Er)
