Pentas Budaya Berbalut Pasar Takjil

oleh -500 views

Seputarmuria.com, PATI – Di Desa Kalikalong, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati ketika masuk bulan Ramadhan digelar Pasar Takjil. Di sepanjang Gapura masuk sampai balai desa, berbagai macam penganan, sembako, hingga produk fashion dijajakan.


Selain itu, Pasar Takjil juga diisi dengan berbagai hiburan. Di antaranya seni tari dan ada pula pentas Wayang Rotan dari Sanggar Seni Budaya Dhamar Boemi Desa Telukwetan, Welahan, Jepara.


Pementasan wayang berkonsep humor itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Pasar Takjil. Lakon bertajuk “Preman-Preman Taubat” menyuguhkan guyonan tanpa mengesampingkan pesan moral.


Satu di antara Panitia Pasar Takjil, Amhal Kaifahmi, menuturkan bahwa Pasar Takjil digelar tiap bulan Ramadhan, mulai hari pertama puasa hingga H-1 lebaran.


“Ini untuk memenuhi kebutuhan warga, sekaligus menumbuhkan perekonomian desa,” katanya, Senin (6/5/2019).


Lanjut Amhal, adanya tari-tarian dan wayang rotan pada hari pertama puasa, menjadi daya tarik tersendiri karena keunikannya, sarat humor, dan dijalankan anak-anak muda.


Sementara itu, dalang wayang rotan Wikha Setiawan menyampaikan, pementasan wayang rotan tak lebih dari sekadar guyonan. Hanya saja, unsur pertunjukan masih diterapkan.


“Ada unsur wayang, teater, panggung, dan lain-lain. Seperti seni pertunjukan pada umumnya. Namun, dari segi cerita dan adegan kami lebih mementingkan penyesuaian dengan karakter penonton. Sehingga wayang rotan lebih mudah diterima semua kalangan, terutama warga desa,” tandasnya.


Wayang rotan, lanjut Wikha, ialah media dongeng dengan karakter yang terbuat dari rotan. Wayang rotan merupakan hasil karya anak-anak di Rumah Aksara milik Wikha.


“Kemudian berkembang menjadi sebuah pementasan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *