Mahasiawa KKN UIN Walisongo Sulap Sampah Menjadi Kerajinan Unik

oleh -449 views

Mahasiawa KKN UIN Walisongo Sulap Sampah Menjadi Kerajinan MenarikSeputarmuria.com, PATI – Jawa Tengah – Sampah masih menjadi masalah utama yang dihadapi bumi. Terutama sampah plastik yang sulit terurai oleh tanah. Selain mencemari darat, sampah plastik juga mencemari lautan dan mengganggu kehidupan bawah laut. Di Indonesia sendiri produksi sampah plastik per tahunnya mencapai 63,9 juta ton. Sehingga membuat World Economic Forum menyatakan bahwa indonesia sebagai produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina.

Menanggapi kondisi tersebut, mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo, Anita Ninda Chirunnisa termotivasi untuk mengolah sampah plastik sedotan menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat. Bersama dengan pemuda dan anak-anak di desa Sambirejo, Anita mendaur ulang sampah dan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mendaur ulang sampah.

“sekarang ini kan pemerintah sudah melarang menggunakan kantong plastik, tapi sayangnya saya masih menemui banyak penjual minuman khususnya yang masih menggunakan sedotan plastik, nah dari sana saya berinisiatif mendaur ulang sampah sedotan menjadi barang yang bermanfaat” ungkap Anita, Jumat (20/11).

Gadis asal Desa Sambirejo Kecamatan Gabus Kabupaten Pati ini menjelaskan, proses pembuatan kerajinan ini cukup mudah dan sederhana, dimulai dengan mengumpulkan sedotan bekas dan mencucinya hingga bersih. Kemudian gunting sedotan menjadi 2 bagian dan pipihkan dengan gunting. Langkah selanjutnya sedotan yang sudah digunting dianyam sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sedotan plastik ini dapat dibuat menjadi tempat tisu, tas, tempat pensil, tatakan gelas, gantungan kunci dan masih banyak lagi.

“disamping untuk mengurangi sampah sedotan plastik, pengolahan sampah ini juga dapat menghasilkan karya yang bernilai ekonomis dan juga dapat mengisi waktu luang ketika di rumah”, imbuhnya.

Anita berharap dengan adanya daur ulang sampah ini, masyarakat menjadi lebih sadar terhadap lingkungan dan memulai kebiasaan baru untuk mengurangi sampah plastik seperti membawa kantong belanja sendiri, memakai sedotan stainless dan membawa botol minum sendiri. (Er)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *