Seputarmuria.com, PATI – Awal tahun baru adalah awal dari harapan baru bagi Komunitas Bonsai Pati (KBP). Komunitas yang diketuai oleh saudara Honis ini terdiri dari berbagai profesi yang menyatu dalam hobi tentang bonsai.
Mengawali tahun ini KBP mengadakan acara family gathering ngumpul bareng bersama keluarga untuk menjalin silaturahmi yang bertempat di Agro Wisata Jollong, Rabu (1/1/2020).
Keluarga besar KBP yang diprakarsai oleh penasihat KBP Sudarno dan ketua panitia Miyanto mengadakan family gathering yang dilanjutkan dengan demo pembuatan bonsai oleh salah satu trainer yakni Arif dari Juwana.
Dengan dihadiri lebih kurang Tujuh Puluh orang beserta keluarganya, KBP terlihat kompak dan menyatu antar sesama.
Sudarno, penasihat dari komunitas ini sangat mengapresiasi dengan kegiatan yang digelar. “Selain untuk menjalin silaturahmi, kegiatan ini sebagai ajang untuk memupuk persaudaraan antar anggota dan keluarganya”, ujarnya.
KBP merupakan komunitas yang tidak mengenal latar belakang profesi. Khususnya ialah komunitas ini mengedepankan persaudaraan baik antar anggota maupun keluarganya.
“Dengan diadakannya family ghatering ini saya berharap kita tidak hanya bersenang senang sendiri. Tapi kita juga harus bergembira bersama keluarga. Dengan mengajak istri dan anak anak kita mengawali tahun 2020 ini dengan harapan baru penuh sukacita bersama,” ucap Sudarno.
Dalam demo bonsai tersebut, dengan tangan terampilnya, Arif mulai membentuk jupiter sinensis dan mirten yang semua tanaman tersebut adalah tanaman impor dan telah dibudidayakan di Indonesia.
“Tanaman yang sangat digemari para pebonsai ini sekarang sudah banyak beredar dan dimiliki oleh para pebonsai”, jelasnya di sela acara demo bonsai.
Meski di lokasi family gathering tersebut dilanda gerimis, seolah menambah sahdunya suasana di pegunungan ini.
Sementara itu, Miyanto selaku Ketua Panitia mengungkapkan kejutan ini sebagai salah satu faktor yang menjadikan acara ini semakin ramai dan seru.
“Ini merupakan salah satu kepedulian kita terhadap sesama anggota KBP. Peduli dan kompak adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari KBP,” pungkasnya.
Kegiatan family gathering ini tidak hanya untuk anggota KBP saja, melainkan juga terbuka bagi pengunjung di area wisata ini. Dengan diadakannya demo merangkai bonsai banyak pengunjung yang melihat dan mengikuti demo ini sampai akhir.
Tanya jawab pun berlangsung antara para pengunjung dengan trainer. Hal ini sangat menggembirakan, sebab selain menambah pengetahuan tentang bonsai oleh anggota KBP, juga bisa menambah pengetahuan bagi para pengunjung lainnya tentang bonsai. (Er)
